Kamis, 07 April 2011

Mazmur 23:1-6

1 Mazmur Daud.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.  (A)
2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, (B)
Ia membimbing aku ke air yang tenang; (C)
 3 Ia menyegarkan jiwaku. (D)
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (E)
4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; (PIVOT)
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (E’)
5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; (D’)
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.  (C’)
6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; (B’)
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (A’)
Saya membaginya menjadi beberapa bagian dengan pivot berada di ayat 4a. Mazmur Daud saya tidak masukkan ke dalam pembagian karena menurut saya ini adalah judul dari nyanyian tersebut. Berikut keterangannya:
Judul: Mazmur Daud. (Ay. 1a)
A: Aman bersama Tuhan (Ay. 1b)
B: Tuhan Maha Pengasih (Ay. 2a)
C: Tuhan Sumber Kehidupan (Ay. 2b)
D: Berkat Tuhan (Ay. 3a)
E: Tuhanlah Penolong (Ay. 3b)
Pivot : Tuhan Selalu menyertai kapanpun di mana jua. (Ay. 4a)
E’: Tuhanlah Penolong (Ay. 4b)
D’: Berkat Tuhan (Ay. 5a)
C’: Tuhan Sumber Kehidupan (Ay. 5b)
B’: Tuhan Maha Pengasih (Ay. 6a)
A’: Aman bersama Tuhan (Ay. 6b)

Teknik Prosodi ?
Hal pertama yang saya lakukan sebelum menghitung adalah menyingkirkan frasa “Mazmur Daud”. Saya menganggap ini sebagai judul yang biasa juga digunakan pada pasal lainnya. Kedua saya mencoba menghitung jumlah semua kata (termasuk kata-kata yang memiliki maqqef saya hitung secara individual). Ketiga saya menemukan frasa tengah dari keseluruhan ayat yang berjumlah 3 kata.
Dalam Mazmur 23 ada 55 kata. Jumlah kata sebelum 3 kata di tengah adalah 26, begitu juga jumlah kata sesudah 3 kata di tengah adalah 26, 3 kata di tengah adalah ki atta immadi—sebab Engkau besertaku (terjemahan TB-LAI).
26 kata ini merujuk pada YHWH (yod [10] + he [5] + waw [6] + he[5] = YHWH [26]), karena YHWH jika disimbolkan dalam bilangan totalnya adalah 26. dan YHWH juga ditemukan dua kali dalam Pasal ini, yang pertama ditemukan sebelum 3 frasa tengah dan yang kedua sesudah 3 frasa tengah. Berarti ada dua kata YHWH yang mengapit ketiga frasa tengah (ki atta immadi) yang juga di simbolkan dengan 26 kata yang mengapitnya.
Saya sedikit terusik dengan kata 'atta' di tengah 3 frasa tengah sebagai kata yang paling tengah dari pasal ini (ki ‘atta’ immadi). Saya menemukan dua hal yang menarik:
  1. Interpretasi pertama, TB-LAI lebih menekankan kata ‘atta’ sebagai YHWH itu sendiri dalam artian ‘sebab Engkau (YHWH) besertaku’ sebagai sebuah penekanan bahwa YHWH-lah yang BESERTA dengan kita ada DITENGAH-TENGAH kita.
  2. Interpretasi kedua, menurut saya saya, ‘atta’ secara harafiah yang berarti 'engkau' yang juga diapit oleh dua 'kode' YHWH (26) tadi merujuk kepada suatu penekanan baru secara harafiah tanpa melihat susunan kalimatnya bahwa ‘engkau/si pembaca (atta)’ berada DIANTARA penyertaan YHWH.
 Jadi dari interpretasi pertama, saya sedikit menyimpulkan bahwa ‘kode’ ini adalah suatu penekanan dari pemazmur sebagai sebuah ‘berita kabar baik’ bahwa YHWH ada di antara kita ‘ki atta (baca:YHWH) immadi’ (walaupun dalam konteks waktu itu sebenarnya ‘ada ditengah-tengah bangsa Israel’). Hal ini juga didapati saat kita membaca secara keseluruhan pasal ini dengan interpretasi kedua dimana sang pemazmur berusaha memperlihatkan begitu besarnya kasih setia YHWH kepada kita dengan tujuan untuk membuat sang pembaca lebih yakin dan tidak lagi bimbang dengan segala sesuatu yang menakutkan atau menggoncang iman kita karena YHWH ada diantara kita (lihat gambaran diatas).
Dalam memahami poin di atas, kita harus dengan jelas memisahkan pengertian kata ‘ditengah-tengah’ dengan kata ‘diantara’ agar maksud penulisan poin di atas dapat lebih dimengerti.
Dengan melihat gaya penulisan ini (susunan teks, ‘kode’ dan interpretasi saya), saya menyimpulkan bahwa pasal ini merupakan pasal yang sangat indah dengan arti yang sangat mendalam. Oleh karena itu, sang pemazmur kesannya menyisipkan‘kode’ yang harus kita refleksikan secara lebih mendalam. Sama halnya seperti saat kita membaca pasal ini dengan teks bahasa terjemahan lainnya. Pemazmur agaknya ingin menyampaikan pesan (melalui pasal ini) kepada kita agar membaca pasal ini dengan mencari makna terdalam yang ada di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar