Senin, 10 Januari 2011

Ekonomi Israel Kuna

Karena masih kuno, maka keadaan ekonomi Israel tidak stabil, ada orang yang kaya sangat kaya, dan yang miskin sangat miskin. Karena masyarakat kecil hanya mendapat sedikit kesempatan dalam hal ini memungkinkan kerajaan Israel memperluas kekuasaannya untuk menambah penghasilan negara lebih lagi. Perdagangan dilakukan di daerah yang dekat maupun jauh dari kerajaan. Yang dijual berupa sebagian hasil tanah pertanian Israel. Sirkulasi barang di Timur Dekat Kuno semakin dinamis.
Saat raja pertama dipilih, Israel telah menjadi bangsa penetap bukan nomaden lagi, oleh karena itu penghasilan negara mereka adalah dari bertani di desa, dan berdagang, terutama di kota - kota besar (Kanaan dan sekitarnya). Pertanian menjadi sumber utama yang penting bagi Israel, pertanian memasok sebagian besar bekal untuk perang. Banyak petani yang bekerja dalam skala kecil namun dibebani dengan utang yang luar biasa. Kekayaan tanah yang ada digunakan untuk memproduksi berbagai macam tanaman: sereal, buah-buahan, dan segala macam sayuran.
Mata pencaharian lainnya yang ada di Timur Dekat Kuno adalah peternakan, suatu industri yang menjadi pengatur modern. Israel memiliki bukit yang menyediakan padang rumput luas sebagai lahan untuk menggembalakan kawanan domba dan kambing yang akan digunakan sebagai sumber utama dari wol dan susu (hanya kadang-kadang sebagai sumber daging). Susu kambing digunakan secara luas, biasanya diolah menjadi yogurt, atau kadang-kadang dalam bentuk susu dan keju.
Israel juga mendapatkan sebagian besar penghasilan bangsanya dari jarahan perang, terutama sebelum zaman raja - raja, sangat mungkin sudah ada rute perdagangan yang ditempuh para pedagang di sekitar suku Israel. Ini dibuktikan dengan Yusuf yang dijual ke Mesir. Rute yang dtempuh berkisar antara kota - kota besar seperti Babel, Asyur, dan Mesir.
            Salah satu industri yang paling penting di Timur Dekat adalah metalurgi. Hal ini penting, karena dalam kenyataannya arkeolog menggunakan jenis logam sebagai dasar mereka untuk pemahaman kronologi wilayah dan zaman (Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi). Logam yang dibuat dengan baik dapatdigunakan sebagai barang utilitarian (senjata) dan sebagai barang mewah (perhiasan dan patung dalam upacara).


Dietrich, Walter. (Paper) Early Monarchy in Israel: The Tenth Century B.C.E. .2006.
Atlanta: Society of Biblical Literature.

Manufaktur materi ini sangat diperlukan pengetahuan khusus, ahli peralatan dan biaya besar dalam pembiayaan awal. Pandai besi tidak hanya membeli logam yang mahal, tetapi juga membeli tungku yang cukup panas untuk melelehkan logam.
 Yang menarik adalah mengenai kekayaan kaum pemerintah, yaitu anggota Kerajaan. Anggota kerajaan sebagai pemimpin negara harus memiliki kekayaan yang berlimpah. Pilar - pilar dan monumen - monumen tinggi perlu dibangun untuk menunjukkan kemegahan kerajaan. Tujuannya agar rakyat menjadi hormat dan tunduk dan negara lain menjadi salut dan segan. Untuk memenuhi tujuan ini, raja menarik pajak dari rakyat sesuai dengan penghasilan masing - masing warga. Meskipun demikian, raja dan keluarga kerajaan tetap memiliki tanggung jawab untuk mengelola kekayaannya bukan untuk kesenangannya sendiri, namun sebagai kas negara untuk kesejahteraan rakyat.
Penghasilan para fungsionaris atau pejabat negara adalah sebidang tanah oleh raja. Tidak terlalu jelas asal tanah ini. Mungkin ini berasal dari tanah jajahan, atau tanah yang tidak dihuni, atau bahkan tanah yang sebelumnya milik fungsionaris lain yang kemudian dialihkan kepadanya.
Tetapi kerajaan ini masih menerapkan sistem pemerintahan dan perekonomian yang sederhana sehingga menimbulkan masalah. Distribusi kekayaan Israel kurang merata. Daerah yang satu suku dengan raja tidak ditarik pajak. Karena itu, ini membuat pemberontakan dan perang saudara di sana - sini. Bahkan, pemberontakan Absalom, anak Daud, disinyalir memiliki faktor ketimpangan ekonomi. Orang Israel merasa raja Daud tidak adil.
            Ini adalah kronologi perekonomian Israel. Mulai 6000 SM, rakyat membudidayakan zaitun menjadi minyak. Pada 1250 SM beberapa kelompok orang Kanaan yang dipimpin Abraham beternak domba, kambing, unggas dalam jumlah besar. Tahun 1600 - 1500 SM, Kanaan dilanda kelaparan. Pada tahun Daud dan Salomo (1000 - 950 SM) Isreal makmur, rakyat agraris (bercocok tamam). Zaman Kerajaan Israel Utara (935 - 722 SM) rakyat bercocok tanam, berdagang gading, dan kayu hitam dan mulai menyembah 2 Allah, Baal dan Yahweh.  Zaman kerajaan Yehuda (925 - 587 SM) rakyat bertani, beternak domba, dan berdagang dengan Mesir dan Arab. Zaman pembuangan Babel (587 - 538 SM) rakyat Israel hidup di pembuangan selama setengah abad, kehilangan bait Allah dan tanahnya. Di bawah kekuasaan Persia (538 - 333 SM) Israel dibebaskan Raja Sirius, kembali ke Palestina. Di bawah Yunani (333 - 63 SM) dan roma ( 63 - 7 SM) rakyat beternak, bertani, dan berdagang.


Curtis, Adrian, et al. Oxford Bible Atlas. 4th ed. 2007. New York: Oxford University Press.


Kesimpulan
Kerajaan Israel dapat dikatakan telah menerapkan sistem ekonomi yang monarki. Sistem ini adalah pertanian sebagai penghasilan rakyat, perdagangan di Ibukota ke negara lain, pajak kepada rakyat untuk meningkatkan kas negara, dan perang untuk memperluas jajahan. Sistem ini sangat masih sederhana sehingga menuai permasalahan. Masalah ekonomi Israel adalah distribusi hasil yang masih bersifat kesukuan sehingga menimbulkan perang saudara.
Secara umum mata pencaharian di negara-negara sekitar Israel terpusat di sektor agraris sama halnya seperti di Israel sendiri. Tetapi Sektor lainnya seperti: perdagangan, pengolahan logam, dan sebagainya, terdapat pula di negara-negara sekitar Israel. Maka dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian menjadi komoditi utama atau sumber mata pencaharian masyarakat di Israel dan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar